Jumat, 27 September 2013

Berkorbanlah Sahabat Karena Berkorban itu indah



Alkisah sudah berminggu-minggu hujan berlalu sehingga di mana-mana tampak warna hijau menghiasi pepohonan. Hingga suatu hari hujanpun berhenti, Keliatan seekor ulat di antara dedaunan yang menghijau bergoyang-goyang di terpa angin .

”Apa kabar pohon” katanya …..

Tersentaklah pohon menoleh kearah suara yang datang,

”Ohh…kamu lat , aku baik baik saja seperti yang kamu lihat, tapi badanmu keliatan kurus dan kecil…mengapa ?” tanya pohon .

”Aku hampir tidak mendapatkan dedaunan untuk makananku , bolehkan engkau membantuku sahabat ? ” kata ulat kecil .

”Tentu….tentu, dekatlah kemari ,’pohon berpikir ‘ Jika aku memberikan sedikit saja daunku ini untuk makanan si ulat, aku akan tetap baik . Hanya saja daunku akan keliatan berlobang-lobang…tapi tak apalah .”

Perlahan-lahan ulat menggerakkan tubuhnya menuju ke daun hijau .

Setelah makan dengan kenyang ulat berterima kasih kepada pohon  yang telah merelakan sebagian tubuhnya menjadi makanan si ulat .

Ketika ulat mengucapkan terima kasih kepada sahabat yang penuh kasih dan pengorbanan itu , ada rasa puas di dalam diri pohon . Sekali pun daunnya kini berlobang di sana sini namun ia bahagia dapat melakukan sesuatu bagi ulat kecil yang lapar .
Tidak lama berselang ketika musim panas datang daun hijau menjadi kering dan berubah warna . Akhirnya ia jatuh ketanah di sapu orang dan dibakar .

Renungan……
Apa yang berarti di kehidupan kita sehingga kita enggan berkorban sedikit saja bagi sesama ? Nahh……akhirnya semua yang ada akan hilang  bagi sesamanya yang tidak menutup mata ketika sesamanya dalam kesukaran .

Yang tidak membelakangi dan seolah tidak mendengar ketika sesamanya berteriak meminta tolong . Ia rela melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain dan sejenak melupakan kepentingan diri sendiri .
Merelakan kesenangan dan kepentingan diri sendiri bagi orang lain memang tidak mudah , tetapi indah .

Ketika berkorban diri kita sendiri menjadi seperti pohon  yang rela daunnya berlobang namun sebenarnya itu tidak mempengaruhi kehidupan kita , kita akan tetap sehat dan bisa mencari makan…Allah akan tetap melimpahkan rahmat dan kasih sayangnya kepada kita .

Bagi Pohon, daun hijau merupakan bagian dari sumber rizkinya namun ia rela berbagi dan berkurban karena ia sesuatu perkara yang mengesankan dan terasa indah serta memuaskan . Dia bahagia melihat sesamanya dapat tersenyum karena pengorbanan yang ia lakukan . Ia juga melakukannya karena menyadari bahwa daun tidak akan selamanya tinggal dan tetap hijau , suatu hari ia akan kering dan jatuh .

Demikianlah kehidupan kita , hidup ini hanya sementara…kemudian kita akan mati. Itu sebabnya isilah hidup ini dengan perbuatan-perbuatan baik, kasih, pengorbanan , pengertian , kesetiaan , kesabaran , dan kerendahan hati .

Jadikanlah berkorban itu sebagai sesuatu yang menyenangkan dan membawa sukacita tersendiri bagi anda . Kita dapat berkorban dalam banyak perkara , mendahulukan kepentingan sesama , melakukan sesuatu bagi mereka , memberikan apa yang kita punyai dan masih banyak lagi pengorbanan yang dapat kita lakukan .

Yang mana yang sering kita lakukan ?
Menjadi ulat kecil yang menerima kebaikan orang atau menjadi pohon  yang senang memberi ….?
jawabannya…….ada di dalam hati kita sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar